Senin, 13 Juli 2020

Pengertian, Jenis, dan Cara Meminimalisir Potensi Bahaya (Hazard) dalam Lingkungan Kerja

 

       Dalam lingkungan kerja pasti tidak asing dengan istilah hazard atau bahaya. Hazard merupakan faktor atau potensi penyebab bahaya yang dapat menimbulkan kerugian material maupun finansial. Kerugian juga dapat berupa kerusakan mesin, kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan lain-lain.

      Hazard sangat penting untuk kita ketahui. Dengan adanya analisis hazard maka dapat meminimalisir kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sebaliknya, jika terdapat hazard yang tidak terdeteksi karena kurangnya pemahaman tentang hazard pada suatu lingkungan kerja maka hal ini akan berdampak pada kesehatan dan keselamatan kerja. Berikut merupakan jenis hazard serta cara meminimalisirnya :

1.    Bahaya Mekanik (Mechanical Hazard)

    Bahaya mekanik merupakan bahaya yang berasal dari mesin dan alat, dimana beresiko membahayakan pekerja seperti tepotong, terjepit, tertusuk, tergiling, dan lain-lain. Contoh : Gerinda, Pisau, Mesin Las, dan lain-lain. 
Berikut beberapa cara mengurangi bahaya mekanik : 
a) Selalu berhati-hati dan fokus ketika menggunakan alat yang berbahaya 
b) Memahami betul cara penggunaan alat

2.    Bahaya Fisik (Physical Hazard)

       Bahaya fisik merupakan bahaya karena adanya kebisingan, getaran, radiasi ionisasi, tegangan listrik yang tinggi serta iklim kerja yang tidak sesuai standar dan dapat menyebabkan gangguan fisik pekerja. Contoh : mesin yang mengeluarkan kebisingan dan getaran terlalu tinggi, radiasi nuklir, radiasi bahan radioaktif, sumber listrik bertegangan tinggi, lingkungan kerja yang ekstrim.
Berikut beberapa cara mengurangi bahaya fisik :
a) Memasang barrier atau peredam kebisingan
b) Memasang bantalan pada alat yang bergetar
c) Memasang pelindung untuk kabel listrik yang bertegangan tinggi
d) Selalu menggunakan APD yang sesuai dengan kondisi lingkungan kerja

3.    Bahaya Psikososial (Psychosocial Hazard)

       Bahaya psikososial merupakan bahaya yang timbul akibat pola hidup maupun konflik yang terdapat pada lingkungan kerja. Bahaya psikososial ini dapat mengganggu kesehatan serta gangguan psikologis pekerja. Contoh bahaya psikososial yaitu adanya bullying pada lingkungan kerja, jam kerja yang terlalu padat, tugas yang terlalu banyak dan lain-lain.
Berikut beberapa cara mengurangi bahaya psikososial :
a) Menjalin keakraban satu sama lain dalam lingkungan kerja
b) Mengadakan senam seminggu sekali agar merefresh otak setelah jenuh bekerja

4.    Bahaya Kimia (Chemical Hazard)


       Bahaya kimia merupakan bahaya yang berasal dari zat kimia, zat kimia disini dapat berupa cairan, padatan maupun gas. Bahaya zat kimia juga bergantung pada konsentrasi dan jenis zat kimia itu sendiri. Contoh hazard bahan kimia yaitu bahan B3 seperti, asam klorida (HCl), merkuri, karbon monoksida (CO), dan lain –lain.
Berikut beberapa cara mengurangi bahaya bahan kimia :
a) Melihat resiko dan bahaya zat pada MSDS yang tercantum dalam kemasan bahan kimia
     maupun dalam web resmi instansi pembuat
b) Selalu memakai APD (alat pelindung diri) setiap menggunakan bahan kimia seperti
     sarung tangan, safety glasses, baju, sepatu, dan lain-lain.
c) Melakukan pengenceran zat jika dibutuhkan
d) Menyimpan dan membuang zat kimia dengan prosedur yang benar

 5.    Bahaya Biologi (Biological Hazard)

         
       Bahaya biologi yaitu bahaya yang disebabkan oleh hewan, virus, bakteri, jamur, parasit dan lain-lain yang dapat menginfeksi pekerja. Contoh bahaya biologi ini yang seringkali terjadi pada lingkungan kerja yaitu adanya infeksi bakteri karena tempat yang kotor.
Berikut beberapa cara mengurangi bahaya biologi :
a) Menjaga kebersihan tempat kerja
b) Memberikan ventilasi yang cukup pada area kerja agar tidak lembab

6.    Bahaya Ergonomi (Ergonomic Hazard)

       Bahaya ergonomi merupakan bahaya yang diimbulkan akibat posisi kerja yang tidak sesuai dengan anatomi tubuh karena kesalahan desain kerja. Kesalahan desain kerja ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja sehingga akan muncul luka. Contoh bahaya ergonomi yaitu pekerjaan dengan gerakan yang berulang-ulang, pekerjaan dengan frekuensi duduk, membungkuk, jongkok, berdiri dan lain-lain yang terlalu lama.
Berikut beberapa cara mengurangi bahaya ergonomi :
a) Mendesain ulang tempat kerja sesuai dengan kebutuhan pekerja dengan menerapkan
     aspek ergonomis
b) Mengatur posisi kerja supaya lebih mudah, seperti pekerjaan yang berdiri diselingi
     dengan duduk 



Previous Post
Next Post

0 komentar: